MENJELAJAH DASAR SAMUDRA PURBA
9:15:00 pm
By
Ikhwan Taufik
Writing
4
comments
Pernah terbayangkan, kita bisa menjelajah dasar samudra dengan begitu mudahnya? Kita bisa menelusuri hingga ke sela-sela batuan terdalam, melihat dengan gamblang lava (magma) yang telah dimuntahkan dari perut bumi, bahkan kita bisa mempelajari sampai kedalaman 300 km. Semua itu bisa dibuktikan dengan bergeowisata alam di Kawasan Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung yang terletak 19 km utara kota Kebumen.
Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung merupakan salah satu unit kerja Kedeputian Ilmu Pengetahuan Kebumian (IPK) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Bagian dari Lajur Pegunungan Serayu Selatan ini menyimpan batuan-batuan langka kebumian yang saat ini telah di tetapkan sebagai Kawasan Cagar Alam Geologi. Batuan-batuan itu ada yang merupakan kepingan dari lantai samudra purba, batuan yang menjadi alas Pulau Jawa, bahkan batuan paling dalam di perut Bumi yang pernah muncul ke permukaan dapat dijumpai di Karangsambung.
Penulis di Depan Salah Satu Situs Batuan Karangsambung(Batu Gamping Nummulites/Fosil Foraminifera Nummulites)
Ada kurang lebih 15 singkapan yang dilindungi sehingga patut jika Cagar Alam kebanggaan Kebumen ini disebut sebagai Lapangan Geologi Terlengkap di Dunia. Singkapan batuan di Kali Muncar misalnya, ini adalah lava perut bumi yang telah dimuntahkan berjuta tahun lalu dan telah melalui proses evolusi yang sangat panjang. Kita juga akan lebih terpesona jika penelusuran dilanjutkan ke singkapan Kali Brengkok. Batuan berwarna abu-abu cerah dan tampak mengkilap jika terkena sinar matahari merupakan batuan tertua di Jawa.
Warna putih metalik berlembar pada batuan adalah mineral mika, sedangkan lapisan-lapisan tipis merupakan penjajaran mineral karena pengaruh tekanan yang sangat kuat pada saat proses perubahan batuan asal menjadi Sekis Mika di dalam perut bumi. Batuan ini merupakan bagian alas pulau Jawa.
Hanya Ada Dua di Dunia
Kiranya akan Lebih lebar lagi nganga mulut kita jika kita menatap Gunung Parang yang terletak sekitar 300 m ke utara dari UPT BIKK Karangsambung LIPI. Di sini terdapat singkapan batuan beku diabas. Batuan ini diinterpretasikan merupakan batuan intrusi konkordan, dan menunjukan struktur kekar tiang/kolom (collumnar joint) yang mana merupakan hasil gaya kontraksi pada saat pembekuan magma. Konon, di bumi hanya ada dua singkapan batuan seperti ini yaitu di Karangsambung dan pada Devil’s Tower di Wyoming, Amerika Serikat.
Kawasan yang tak kalah menarik adalah Pemandian air panas Krakal yang terletak di desa Krakal Kecamatan Alian, 11 km timur laut Kota Kebumen. Terbentuknya mata air panas yang bersifat basa ini bukan karena aktivitas gunungapi, tetapi hasil induksi panas dari dalam bumi akibat adanya patahan yang mengenai daerah ini. Selain merupakan tempat pemandian untuk rileks, air hangat di pemandian krakal dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit seperti gatal-gatal, kudis dan juga dapat menyembuhkan rematik. Singkapan batuan lainnya antara lain Kali Mandala, Kali Cacaban, Sungai Luk Ulo, Bukit Waturanda, Bukit Jatibungkus, Batu Gamping Numulities, Wagirsambeng, Pucangan, Totogan dan Bukit Sipako.
Balai Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung ini juga memiliki fasilitas pendukung berupa tempat penginapan & asrama, perpustakaan, dan bengkel kerja kerajinan batumulia. Pengunjung juga bisa melihat berbagai koleksi batuan yang ada di Karangsambung, model tektonik, maket geologi dan peraga yang menggambarkan proses dinamika bumi di museum.
Published by Gradasi Magazine Third Edition/NO.9/FEBRUARY 2010 Column Travelling
4 comments: